LAPORAN LENGKAP
HUKUM HOOKE
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 4
1.
RAHMAH
WIDHAYANTI
2.
RESKY TENRISANNA
3.
YULIANA
4.
NURLINA
5.
MUTMAINNAH
6.
IRFAN
7.
DIDIT ANUGRAH
DANIAL
X MS.3
SMA NEGERI 2 BULUKUMBA
TAHUN AJARAN 2013/2014
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. LANDASAN TEORI…………………………………………………………….
B. TUJUAN PERCOBAAN………………………………………………………...
C. ALAT DAN BAHAN……………………………………………………………
D. CARA KERJA…………………………………………………………………...
BAB 2 : ISI
A.
HASIL PENGAMATAN………………………………………………………..
B.
PEMBAHASAN…………………………………………………………………
BAB 3 : PENUTUP
A.
KESIMPULAN…………………………………………………………………
B.
SARAN………………………………………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LANDASAN TEORI
Hukum hooke adalah
ketentuan mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas
dari sebuah pegas .Besarnya gaya hooke ini secara proporsional akan berbanding
lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (Amergency,30 Sept
2012)
Jika kita menarik ujung pegas,sementara
ujung pegas yang lainnya terikat tetap,pegas akan bertambah panjang.Jika pegas
kita lepaskan ,pegas akan kembali ke posisi semula akibat gaya
pemulih.Pertambahan panjang pegas saat
diberi gaya akan sebanding dengan besar gaya yang diberikan ,hal ini sesuai
dengan hokum nooke yang menyatakan bahwa “ Jika gaya tarik tidak melampaui
batas elastisitas pegas,maka perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan
gaya tariknya.(fisika memang asik,4 Maret 2012)
Pernyataan tersebut pertama kali di kemukakan
oleh ROBERT HOOKE,seoramh arsitek yang ditugaskan untuk membangun kembali
gedung gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahuhn 1666 .Oleh karena
itu,pernyataan di atas dikenal sebagai hokum hooke .(Marthen Kanginan,Juni
2013,235)
Selain bergantung pada besar
gaya berat beban yang digantungkan,pertambahan panjang pegas juga bergantung
pada kekakuan pegas.Untuk gaya beban yang sama,pertambahan panjang pegas yang
lebih kaku akan lebih kecil daripada pertambahan panjang pegas yang kekakuannya
lebih kecil.Kekakuan sebuah pegas ditunjukkan dengan suatu nilai karakteristik
yang disebut konstanta gaya pegas atau disngkat konstanta pegas k..Makin besar nilai k makin kaku pegas itu.(Bagus raharja
dkk,Mei 2013,128)
Hukum hooke berlaku hanya pada
batas linear karakteristik bahan,daerah ketika pertambahan panjang pegas sebanding dengan besar gaya yang diterima pegas.batas linear sebuah pegas,biasanya
dipahami sebagai keadaan ketika besar gaya yang diberikan akan menyebabkan
pegas memanjang hinggga dua kali panjangnya.Jika hal itu dilakukan pegas akan
rusak,daya elastisitasnya akan berkurang atau bahkan hilang.(Gurumuda.net,7 Des
2013)
B.
TUJUAN PERCOBAAN
Menyelidiki hubungan
antara gaya dengan pertambahan panjang pegas.
C.
ALAT DAN BAHAN
·
Dasar
statif
·
Kaki
statif
·
Batang
statif pendek(2 buah)
·
Batang
statif panjang(2 buah)
·
Balok
pendukung
·
Beban
50 gram (6 buah)
·
Jepit
penahan (2 buah)
·
Pegas
spiral
·
Penggaris
berskala dengan panjang 30 cm.
D.
CARA
KERJA
Ø Rangkailah statif susai petunjuk
guru bidang study.
Ø Pasang balok penahan pada batang
statif
Ø Pasang jept penahan pada balok
pendukung,kemudian jepitkan penggaris dengan posisi tegak
Ø Gantungkan sebuah pegas spiral
pada batang statif panjang,kemudian pasang petunjuk horizontal pada ujung bawah
pegas itu sedemikian sehingga ujung petunjuk bersentuhan dengan skala penggaris
Ø Gantungkan sebuah beban (w=0,5 N)
di ujung bawah pegas,lalu baca panjang pegas=lₒ
Ø Ulangi langkah ke-5 dengan 2
beban 3 beban,4 beban,5 beban,6 beban di ujung bawah pegas lalu baca panjang
pegas =l
Ø
Catatlah
panjang pegas (l) dan berat bebannya
(w) ke dalam table yang tersedia.
BAB 2
ISI
A.
HASIL PENGAMATAN
L ₒ= 25,2 cm dan w ₒ = 50
N
Percobaan
ke-
|
W
(N)
|
F=W -
Wₒ (N )
|
l (m )
|
1
|
60
|
10
|
28
|
2
|
70
|
20
|
30
|
3
|
80
|
30
|
33
|
4
|
90
|
40
|
35,5
|
5
|
100
|
50
|
38
|
6
|
110
|
60
|
40
|
B.
PEMBAHASAN
Percobaan ke-
|
F
|
∆l = l – l ₒ
|
|
1
|
10
|
2,8
|
2,6
|
2
|
20
|
4,8
|
4,1
|
3
|
30
|
7,8
|
3,8
|
4
|
40
|
10,3
|
3,8
|
5
|
50
|
12,8
|
4
|
6
|
60
|
14,8
|
4
|
v Pada percobaan pertama yakni
nilai wₒ = 50 N dan w = 60 N.Sedangkan F = 10 N dan ∆l = 2,8
maka konstanta yang didapat adalah2,6 N/m.
v Pada percobaan kedua yakni nilai wₒ = 50 N dan w = 70 N.Sedangkan F = 20 N dan ∆l
= 4,8 maka konstanta yang didapat
adalah 4,1 N/m.
v Pada percobaan ketiga yakni nilai
wₒ = 50 N dan w = 80 N.Sedangkan F = 30 N dan ∆l =
7,8 maka konstanta yang didapat
adalah 3,8 N/m.
v Pada percobaan keempat yakni
nilai wₒ = 50 N dan w = 90 N.Sedangkan F = 40 N dan ∆l = 10,3 maka konstanta yang didapat adalah 3,8 N/m.
v Pada percobaan kelima yakni nilai
wₒ = 50 N dan w = 100 N.Sedangkan F = 50 N dan ∆l = 12,8 maka konstanta
yang didapat adalah 4 N/m.
v Pada percobaan keenam yakni nilai
wₒ = 50 N dan w = 110 N.Sedangkan F = 60 N dan ∆l = 14,8 maka konstanta
yang didapat adalah 4 N/m.
Grafik pertambahan panjang pegas
terhadap pertambahan gaya
F(N)
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam
percobaan mengenai hukum hooke yang telah kami lakukan ,kami dapat menyimpulkan
bahwa gaya yang bekerja pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang
pegas ,maka semakin besar pula gaya yang dikerjakan pada pegas.Secara
matematis,dapat dituliskan sebagai berikut
F = k
. ∆l
Dengan keterangan : F = Gaya yang bekerja pada pegas ( N)
∆x = pertambahan panjang pegas (m)
k = konstanta pegas (N/m)
B.
SARAN
Hendaknya dalam belajar baik di
sekolah maupun dirumah, harus didukung sikap disiplin dan teliti dalam segala
hal.Dalam cara belajar harus bervariasi
supaya tidak menimbulkan kebosanan tetapi tidak boleh terlepas dari
aturan aturan yang ada.
Percobaan mengenai hukum hooke
ini sebainya dilakukan secara benar dan teliti serta sesuai dengan sistematika
penelitian agar hasilnya tepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Marthen kanginan.2013.fisika untuk sma/ma kelas x.Jakarta:Erlangga.
Bagus raharja dkk.2013.panduan belajar fisika 1a sma
kelas x .Jakarta:Yudhistira.
Kamajaya.2007.cerdas belajar fisika.Bandung:Grafindo
media pratama.