Minggu, 24 Agustus 2014

LAPORAN FISIKA HUKUM HOOKE



LAPORAN LENGKAP
HUKUM HOOKE













 
                                                  





               DISUSUN OLEH :
                      KELOMPOK 4
1.      RAHMAH WIDHAYANTI
2.      RESKY TENRISANNA
3.      YULIANA
4.      NURLINA
5.      MUTMAINNAH
6.      IRFAN
7.      DIDIT ANUGRAH DANIAL




X MS.3
SMA NEGERI 2 BULUKUMBA
TAHUN AJARAN 2013/2014
DAFTAR ISI
      BAB 1 : PENDAHULUAN
A.     LANDASAN TEORI…………………………………………………………….
B.     TUJUAN PERCOBAAN………………………………………………………...
C.     ALAT DAN BAHAN……………………………………………………………
D.     CARA KERJA…………………………………………………………………...
     BAB 2 : ISI
A.    HASIL PENGAMATAN………………………………………………………..
B.     PEMBAHASAN…………………………………………………………………
     BAB 3 : PENUTUP
A.       KESIMPULAN…………………………………………………………………
B.        SARAN………………………………………………………………………...














BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LANDASAN TEORI
                      Hukum hooke adalah ketentuan mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pegas .Besarnya gaya hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (Amergency,30 Sept 2012)
                        Jika kita menarik ujung pegas,sementara ujung pegas yang lainnya terikat tetap,pegas akan bertambah panjang.Jika pegas kita lepaskan ,pegas akan kembali ke posisi semula akibat gaya pemulih.Pertambahan panjang pegas  saat diberi gaya akan sebanding dengan besar gaya yang diberikan ,hal ini sesuai dengan hokum nooke yang menyatakan bahwa “ Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas,maka perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya.(fisika memang asik,4 Maret 2012)
                         Pernyataan tersebut pertama kali di kemukakan oleh ROBERT HOOKE,seoramh arsitek yang ditugaskan untuk membangun kembali gedung gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahuhn 1666 .Oleh karena itu,pernyataan di atas dikenal sebagai hokum hooke .(Marthen Kanginan,Juni 2013,235)     
                         Selain bergantung pada besar gaya berat beban yang digantungkan,pertambahan panjang pegas juga bergantung pada kekakuan pegas.Untuk gaya beban yang sama,pertambahan panjang pegas yang lebih kaku akan lebih kecil daripada pertambahan panjang pegas yang kekakuannya lebih kecil.Kekakuan sebuah pegas ditunjukkan dengan suatu nilai karakteristik yang disebut konstanta gaya pegas atau disngkat konstanta pegas k..Makin besar nilai k makin kaku pegas itu.(Bagus raharja dkk,Mei 2013,128)
                        Hukum hooke berlaku hanya pada batas linear karakteristik bahan,daerah ketika pertambahan panjang pegas  sebanding dengan besar gaya yang diterima  pegas.batas linear sebuah pegas,biasanya dipahami sebagai keadaan ketika besar gaya yang diberikan akan menyebabkan pegas memanjang hinggga dua kali panjangnya.Jika hal itu dilakukan pegas akan rusak,daya elastisitasnya akan berkurang atau bahkan hilang.(Gurumuda.net,7 Des 2013)

B.     TUJUAN PERCOBAAN
                           Menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas.
C.     ALAT DAN BAHAN
·         Dasar statif
·         Kaki statif
·         Batang statif pendek(2 buah)
·         Batang statif panjang(2 buah)
·         Balok pendukung
·         Beban 50 gram (6 buah)
·         Jepit penahan (2 buah)
·         Pegas spiral
·         Penggaris berskala dengan panjang 30 cm.

D.     CARA KERJA
Ø  Rangkailah statif susai petunjuk guru bidang study.
Ø  Pasang balok penahan pada batang statif
Ø  Pasang jept penahan pada balok pendukung,kemudian jepitkan penggaris dengan posisi tegak
Ø  Gantungkan sebuah pegas spiral pada batang statif panjang,kemudian pasang petunjuk horizontal pada ujung bawah pegas itu sedemikian sehingga ujung petunjuk bersentuhan dengan skala penggaris
Ø  Gantungkan sebuah beban (w=0,5 N) di ujung bawah pegas,lalu baca panjang pegas=lₒ
Ø  Ulangi langkah ke-5 dengan 2 beban 3 beban,4 beban,5 beban,6 beban di ujung bawah pegas lalu baca panjang pegas =l
Ø  Catatlah panjang pegas (l) dan berat bebannya (w) ke dalam table yang tersedia.
    







BAB 2
ISI
A.    HASIL PENGAMATAN
L ₒ= 25,2 cm dan w ₒ = 50 N
                      
Percobaan ke-
W (N)
F=W   -  Wₒ (N )
l  (m )
1
60
10
28
2
70
20
30
3
80
30
33
4
90
40
35,5
5
100
50
38
6
110
60
40

B.     PEMBAHASAN
                    
Percobaan ke-
F
∆l = l – l ₒ
1
10
2,8
2,6
2
20
4,8
4,1
3
30
7,8
3,8
4
40
10,3
3,8
5
50
12,8
4
6
60
14,8
4
     
v  Pada percobaan pertama yakni nilai wₒ = 50 N dan w = 60 N.Sedangkan F = 10 N dan ∆l = 2,8  maka konstanta yang didapat adalah2,6 N/m.
v  Pada percobaan kedua yakni nilai wₒ = 50 N dan w = 70 N.Sedangkan F = 20 N dan ∆l = 4,8  maka konstanta yang didapat adalah 4,1 N/m.
v  Pada percobaan ketiga yakni nilai wₒ = 50 N dan w = 80 N.Sedangkan F = 30 N  dan ∆l = 7,8  maka konstanta yang didapat adalah 3,8 N/m.
v  Pada percobaan keempat yakni nilai wₒ = 50 N dan w = 90 N.Sedangkan F = 40 N dan ∆l = 10,3  maka konstanta yang didapat adalah 3,8 N/m.
v  Pada percobaan kelima yakni nilai wₒ = 50 N dan w = 100 N.Sedangkan F = 50 N dan ∆l = 12,8  maka konstanta yang didapat adalah 4 N/m.
v  Pada percobaan keenam yakni nilai wₒ = 50 N dan w = 110 N.Sedangkan F = 60 N dan ∆l = 14,8  maka konstanta yang didapat adalah 4 N/m.
Grafik pertambahan panjang pegas terhadap pertambahan gaya
                 F(N)








                                 




      



BAB 3
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
                                     Dalam percobaan mengenai hukum hooke yang telah kami lakukan ,kami dapat menyimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas ,maka semakin besar pula gaya yang dikerjakan pada pegas.Secara matematis,dapat dituliskan sebagai berikut

F = k .  ∆l
Dengan keterangan :   F = Gaya yang bekerja pada pegas  ( N)
                                   ∆x = pertambahan panjang pegas (m)
                                     k = konstanta pegas (N/m)

B.     SARAN
Hendaknya dalam belajar baik di sekolah maupun dirumah, harus didukung sikap disiplin dan teliti dalam segala hal.Dalam cara belajar harus bervariasi  supaya tidak menimbulkan kebosanan tetapi tidak boleh terlepas dari aturan aturan yang ada.
Percobaan mengenai hukum hooke ini sebainya dilakukan secara benar dan teliti serta sesuai dengan sistematika penelitian agar hasilnya tepat dan akurat.
 






                  DAFTAR PUSTAKA

Marthen kanginan.2013.fisika untuk sma/ma kelas x.Jakarta:Erlangga.
Bagus raharja dkk.2013.panduan belajar fisika 1a sma kelas x .Jakarta:Yudhistira.
Kamajaya.2007.cerdas belajar fisika.Bandung:Grafindo media pratama.