LEMBAR PENGESAHAN
Telah dilaksanakan praktikum biologi dengan judul
percobaan : Bryophyta dan phterydhophyta
Pada :
Hari
/ tanggal : jumat /16 dan 23 Januari
2014
Tempat :Lab. Biologi SMA N 2 BULUKUMBA
waktu : 08.00 – 10.00 WITA
Setelah diperiksa dan diteliti laporan lengkap
dinyatakan diterima dengan nilai :
Tanete,14 Februari 2014
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Praktikan
Margawati S,Pd
Rahmah Widhayanti
NIP:19730422 200003 2 004
NIS : 135774
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LANDASAN TEORI
1.LUMUT
Tumbuhan lumut dapat dijumpai diberbagai
tempat mulai dari daerah kutub melintasi daerah tropis hingga ke daerah kutub
selatan.Meskipun lumut menyukai tempat yang lembap ,tunbuhan tersebut dapat
juga hidup di daerah gurun,lumpur,dan sungai.Lumut seringkali ditemukan
membentuk lantai dasar hutan atau menempel pada pohon.Bahkan lumut dapat juga
ditemukan menempel pada tembok,sumur,dan permukaan batu bata disekitar
lingkungan kita.
Ciri-ciri umum lumut :
1.
Memiliki
kloroplas,sehingga dapat berfotosintesis.
2.
Merupakan
tumbuhan peralihan dari kormus ke talus.
3.
Hidup
dirawa-rawa dan tempat yang lembap.
4.
Dinding
sel tersusun atas selulosa.
5.
Sporofit
terdiri atas kapsul dan seta,
6.
Berkembang
biak secara gametofit dan sporofit.
Klasifikasi tumbuhan lumut.
1.
Bryopsida
(lumut daun)
Ciri-ciri lumut daun
·
Protonema
berbentuk daun kecil dan tiap protonema hanya akan membentuk suatu gametafora.
·
Fase
dominannya berupa gametofit.
·
Akarnya
belum berupa akar sejati namun masih berbentuk rhizoid.
·
Daun
berukuran kecil dan berkedudukan tersebar disekeliling batang.
·
Contoh
: fufaria sp. , sphagnum sp.
2.
Hepaticopsida
(Lumut daun )
Ciri-ciri lumut hati
·
Pada
umunya tidak berdaun.
·
Gametofit
berwarna hijau ,pipih,dorsiventral.
·
Spora
yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema.
·
Contoh
: Marchanti polimorpha ,dan lunularia.
3.
Anthocerotopsida
(lumut tanduk)
Ciri-ciri lumut tanduk
·
Gametofit
berbentuk lembaran
·
Sporofit
berbentuk pipa memanjang keatas seperti tanduk.
·
Didalam
tanduk dihasilkan spora
·
Habitatnya
didaerah yang mempunyai kelembaban tinggi.
·
Contoh
: Anthoceros leavis,Anthoceros natans,dan Folroceros.
Alat perkembangbiakan lumut :
·
Alat
kelamin jantan disebut anteridium yang menghasilkan spermatozoid.
·
Alat
kelamin betina disebut arkegonium yang menghasikan ovum.
Cara perkembangbiakan lumut :
Reproduksi seksual dilakukan dengan
cara peleburan antara sel gamet jantan dan sel gamet betina .spermatozoid
dihasilkan oleh alat kelamin jantan sedangkan ovum dihasilkan oleh alat kelamin
betina.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan
cara :
a.
Membentuk
stolon
b.
Membentuk
kuncup
c.
Protonema
primer berkembang menjadi individu baru.
Peranan lumut
1)
Dalam
ekosistem yang masih alami,lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat
melapukkan batu sehingga dapat ditempati oleh tubuhan lain.
2)
Lumut
dapat menyerap air yang berleBih sehingga dapat mencegah terjadinya anjir.
3)
Lumut
marchantia palimorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
4)
Lumut
sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas.
B.TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui struktur tumbuhan lumut
2. Mengetahui alat perkembangbiakan lumut
C.ALAT DAN BAHAN
1)
Lup
2)
Pingset
3)
Kertas
tisu
4)
Silet
5)
Jarum
pentul
6)
Berbagai
jenis tumbuhan lumut dan paku.
D.PROSEDUR KERJA
1)
Memindahkan
lumut dan paku kedalam kertas tisu basah .Perhatikan bagian bagiannya dengan
menggunakan lup.
2)
Mencari
bagian yang menyerupai akar,batang dan daun pada lumut dan paku yang diamati.
3)
Untuk
mengamati spora,mengambil sedikit sporangium pada pada sporangium lumut atau sorus
pada sporofil paku dengan menggunakan silet atau jarum pentul.
4)
Mengamati
alat reproduksi yang ada pada lumut dan paku.
5)
Melakukan
hal yang sama pada tumbuhan lumut dan paku yang lain
BAB 2
PEMBAHASAN
A.HASIL PENGAMATAN
B.ANALISIS
HASIL PENGAMATAN
GAMBAR 1 : Keterangan
1 : akar
2 : batang
3 : daun
4 : arkegonium
5 : anteridium
Ciri-ciri : 1.spora berbentuk runcing dan
kecil.
2. anteridium dan
arkegonium berbentuk runcing
3.kapsul tertutup kaliptra
yang berambut
berbentuk silindris
terdapat di ujung tangkai
yang muncul pada
ujung batang
lumut diatas bernama : pogonatum
cirratum
merupakan lumut daun
GAMBAR 2
:Keterangan
1.akar
2.batang
3.daun
4.anteridium
5.arkegonium
Ciri-ciri : 1.Terdiri dari batang tumbuh
merayap seperti
stolon dengan banyak
rhizoid-rhizoid tetapi
tanpa daun daun dan
cabang cabang batang
dengan daun tersusun
spiral menutuoi cabang.
2.Kapsul berbentuk
bulat,memiliki kaliptra
berbentuk seperti kerucut
dan tangkai yang
muncul dari ketiak daun
pada cabang batang.
Lumut diatas bernama hypopterigium
Merupakan lumut daun
GAMBAR 3 :
Keterangan
1.Akar
2.Batang
3.Daun
Ciri-ciri : 1. 1.spora berbentuk runcing dan
kecil.
2. anteridium dan
arkegonium berbentuk runcing
3.kapsul tertutup kaliptra yang berambut
berbentuk silindris
terdapat di ujung tangkai
yang muncul pada
ujung batang
lumut diatas
bernama pogonatum sp.
Yang merupakan
lumut daun.
GAMBAR 4 : Keterangan
1.akar
2.batang
3.daun
4.anteridium
5.arkegonium
Ciri cirri : 1.berlobus seperti hati
manusia
2.merupakan lumut berumah
dua.
3.reproduksi seksual
terjadi dengan fertilisasi.
Lumut diatas bernama marchantia porella
Yang merupakan lumut hati
GAMBAR 5 :
Keterangan
1.daun
2.anteridium
3.arkegonium
Ciri-ciri : 1.mempunyai kapsul yang tumbuh
memanjang.
2.mempunyai kloroplas
tunggal yang besar.
Lumut diatas
bernama anthoceros leavis
Yang merupakan
lumut tanduk.
GAMBAR 6 :
Keterangan :
1.akar
2.batang
3.daun
4.anteridium
5.arkegonium
Ciri cirri : 1.filoid berupa lembaran
menyerupai daun.
2.thallus berupa pita.
3.mempunyai kutikula pada
permukaannya.
4.kaliptra berbentuk bulat
Lumut diatas
bernama marchantia polymorpha
Yang merupakan
lumut hati.
1. Berdasarkan
pengamatan anda bagaimanakah cirri cirri tumbuhan lumut?
Jawab:
1.Memiliki
kloroplas,sehingga dapat berfotosintesis.
2.Merupakan
tumbuhan peralihan dari kormus ke talus.
3.Hidup
dirawa-rawa dan tempat yang lembap.
4.Dinding
sel tersusun atas selulosa.
5.Sporofit
terdiri atas kapsul dan seta,
6.Berkembang
biak secara gametofit dan sporofit.
2. Mengapa
tumbuhan lumut dikatakan sebagai bentuk peralihan antara thallophyta dengan
cormophyta?
Jawab : karena pada tumbuhan lumut sebagian
besar anggota atau spesiesnya belum jelas antara akar,batang dan daun.
3. Lumut
belum memiliki pembuluh angkut (xylem dan floem).Bagaimanakah cara pengangkutan
air dan garam mineral serta hasil fotosintesis pada tumbuhan lumut?
Jawab : tumbuhan lumut mengangkut air dan
garam mineral serta hasil fotosintesis, dilakukan dengan cara difusi dan
dibantu oleh aliran sitoplasma.
4.Apakah perbedaan cirri cirri lumut hati
dan lumut daun ?
Jawab : Ciri-ciri lumut daun
·
Protonema berbentuk
daun kecil dan tiap protonema hanya akan membentuk suatu gametafora.
·
Fase dominannya berupa
gametofit.
·
Akarnya belum berupa
akar sejati namun masih berbentuk rhizoid.
·
Daun berukuran kecil
dan berkedudukan tersebar disekeliling batang.
·
Contoh : fufaria sp. ,
sphagnum sp.
sedangkan
Ciri-ciri lumut hati
·
Pada umunya tidak
berdaun.
·
Gametofit berwarna
hijau ,pipih,dorsiventral.
·
Spora yang berkecambah
tidak melalui pembentukan protonema.
·
Contoh : Marchanti
polimorpha ,dan lunularia.
5.
Apakah manfaat lumut bagi manusia?,adakah peranan yang merugikan? Jelaskan .
Jawab :
1) Dalam
ekosistem yang masih alami,lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat
melapukkan batu sehingga dapat ditempati oleh tubuhan lain.
2) Lumut
dapat menyerap air yang berleBih sehingga dapat mencegah terjadinya anjir.
3) Lumut
marchantia palimorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
4) Lumut
sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas.
Ada karena lumut bisa
melapukkan batu dan tembok sehingga bangunan mudah rubuh dan hancur.
BAB
3
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Tumbuhan lumut dapat dijumpai
diberbagai tempat mulai dari daerah kutub melintasi daerah tropis hingga ke
daerah kutub selatan.Meskipun lumut menyukai tempat yang lembap ,tunbuhan
tersebut dapat juga hidup di daerah gurun,lumpur,dan sungai.Lumut seringkali
ditemukan membentuk lantai dasar hutan atau menempel pada pohon.Bahkan lumut
dapat juga ditemukan menempel pada tembok,sumur,dan permukaan batu bata
disekitar lingkungan kita.
Ciri-ciri umum lumut :
1.
Memiliki
kloroplas,sehingga dapat berfotosintesis.
2.
Merupakan
tumbuhan peralihan dari kormus ke talus.
3.
Hidup
dirawa-rawa dan tempat yang lembap.
4.
Dinding
sel tersusun atas selulosa.
5.
Sporofit
terdiri atas kapsul dan seta,
6.
Berkembang
biak secara gametofit dan sporofit.
Secara
umum, ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai:
1. lapisan pelindung sel yang
terdapat di sekeliling organ reproduksi,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,
Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2. daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,
Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2. daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.
B.SARAN
Dalam melakukan praktikum ini harus dengan
teliti agar hasilnya lebih tepat dan akurat.
LAPORAN BIOLOGI
BRYOPHYTA DAN
PHETERYDHOPHYTA
DI SUSUN OLEH
NAMA
: RAHMAH WIDHAYANTI
KELAS
: X. MS 3
SMA NEGERI 2
BULUKUMBA
TAHUN PELAJARAN
2013/2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LANDASAN TEORI
A.TUMBUHAN PAKU
Tumbuhan paku atau
Pterydophyta tergolong tumbuhan Cormophyta kaena sudah memiliki akar, batang,
dan daun sejati. Tumbuhan paku memiliki cara hidup yang bemacam-macam, ada yang
saprofit, epifit, hidup di tanah, atau di air. Tumbuhan ini juga mengalami
metagenesis seperti lumut tetapi bebeda pada fase yang dominant. Pada tumbuhan
paku fase yang lebih dominan adalah pada fase sporofit dibandingkan dengan
gametofit sehingga tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan fase
sporofit.
Pada umumnya, tumbuhan paku banyak hidup pada tempat lembap sehingga disebut sebagai tanaman higrofit. Pada hutan-hutan tropik dan subtropik, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, tersebar mulai dari tepi pantai sampai ke lereng-lereng gunung, bahkan ada yang hidup di sekitar kawah gunung berapi.
Pada umumnya, tumbuhan paku banyak hidup pada tempat lembap sehingga disebut sebagai tanaman higrofit. Pada hutan-hutan tropik dan subtropik, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, tersebar mulai dari tepi pantai sampai ke lereng-lereng gunung, bahkan ada yang hidup di sekitar kawah gunung berapi.
Secara umum, ciri-ciri tumbuhan
paku mempunyai:
1. lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ reproduksi,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,
Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2. daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.
1. lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ reproduksi,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,
Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2. daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.
Reproduksi Tumbuhan Paku
Reproduksi tumbuhan paku berlangsung secara metagenesis. Reproduksi vegetatif dengan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh tumbuhan paku. Jadi, tumbuhan paku merupakan tumbuhan dalam fase sporofit (penghasil spora). Reproduksi generatif terjadi melalui peleburan antara spermatozoid dan ovum yang dihasilkan oleh protalium. Jadi, protalium yang berbentuk talus merupakan fase gametofit (penghasil gamet).
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakn atas 3 golongan, yaitu:
a. Paku homospora (isospora), yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu macam ukuran spora. Contoh: Lycopodium sternum (paku kawat).
b. Paku heterospora (anisospora), yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu mikrospora (berkelamin jantan yang berukuran kecil) dan makrospora (spora berkelamin betina yang berukuran besar). Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella (paku rane)
c. Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, tetapi berbeda jenis kelaminnya. Satu berjenis kelamin jantan dan yang lain berjenis kelamin betina. Contohnya adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).
Reproduksi tumbuhan paku berlangsung secara metagenesis. Reproduksi vegetatif dengan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh tumbuhan paku. Jadi, tumbuhan paku merupakan tumbuhan dalam fase sporofit (penghasil spora). Reproduksi generatif terjadi melalui peleburan antara spermatozoid dan ovum yang dihasilkan oleh protalium. Jadi, protalium yang berbentuk talus merupakan fase gametofit (penghasil gamet).
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakn atas 3 golongan, yaitu:
a. Paku homospora (isospora), yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu macam ukuran spora. Contoh: Lycopodium sternum (paku kawat).
b. Paku heterospora (anisospora), yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu mikrospora (berkelamin jantan yang berukuran kecil) dan makrospora (spora berkelamin betina yang berukuran besar). Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella (paku rane)
c. Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, tetapi berbeda jenis kelaminnya. Satu berjenis kelamin jantan dan yang lain berjenis kelamin betina. Contohnya adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).
Klasifikasi
Tumbuhan Paku
Berdasarkan tingkat perkembangannya, tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu:
1. Subdivisi Psilopsida
Subdivisi Psilopsida merupakan jenis tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua genus yang hidup tersebar luas di daerah tropik dan subtropik. Termasuk tumbuhan paku homospora dan sudah hampir punah. Pada generasi sporofit, jenis tumbuhan paku ini mempunyai ranting yang bercabang-cabang dan tidak memiliki akar dan daun. Sebagai pengganti akar, jenis tumbuhan paku ini memiliki akar yang diselubungi rambut-rambut kecil yang disebut rizoid dan belum memiliki jaringan pengangkut. Contohnya adalah Psilotum nudum.
2. Subdivisi Lycopsida
Disebut juga sebagai paku kawat atau paku rambut. Anggota kelompok ini memiliki daun kecil-kecil dan tidak bertangkai. Tumbuhan paku ini termasuk paku yang hterspora. Hidup sebagai epifit di daerah tropis. Contohnya adalah Lycopodium cernuum (paku kawat) dan Selaginella (paku rane).
3. Subdivisi Sphenopsida
Dikenal sebagai paku ekor kuda dengan sporofit yang cukup mencolok. Gametofitnya berkembang dari spora berukuran sangat kecil, dapat berfotosintesis serta hidup secara bebas. Spora haploid dihasilkan di dalam sporangium secara meiosis. Sphenopsida termasuk paku peralihan. Umumnya memiliki batang bercabang dan beruas-ruas. Daunnya kecil seperti selaput halus, tunggal dan tersusun melingkar. Batangnya berwarna hijau yang mengandung klorofil untuk fotosintesis. Contohnya adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).
4. Subdivisi Pteropsida
Berdasarkan tingkat perkembangannya, tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu:
1. Subdivisi Psilopsida
Subdivisi Psilopsida merupakan jenis tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua genus yang hidup tersebar luas di daerah tropik dan subtropik. Termasuk tumbuhan paku homospora dan sudah hampir punah. Pada generasi sporofit, jenis tumbuhan paku ini mempunyai ranting yang bercabang-cabang dan tidak memiliki akar dan daun. Sebagai pengganti akar, jenis tumbuhan paku ini memiliki akar yang diselubungi rambut-rambut kecil yang disebut rizoid dan belum memiliki jaringan pengangkut. Contohnya adalah Psilotum nudum.
2. Subdivisi Lycopsida
Disebut juga sebagai paku kawat atau paku rambut. Anggota kelompok ini memiliki daun kecil-kecil dan tidak bertangkai. Tumbuhan paku ini termasuk paku yang hterspora. Hidup sebagai epifit di daerah tropis. Contohnya adalah Lycopodium cernuum (paku kawat) dan Selaginella (paku rane).
3. Subdivisi Sphenopsida
Dikenal sebagai paku ekor kuda dengan sporofit yang cukup mencolok. Gametofitnya berkembang dari spora berukuran sangat kecil, dapat berfotosintesis serta hidup secara bebas. Spora haploid dihasilkan di dalam sporangium secara meiosis. Sphenopsida termasuk paku peralihan. Umumnya memiliki batang bercabang dan beruas-ruas. Daunnya kecil seperti selaput halus, tunggal dan tersusun melingkar. Batangnya berwarna hijau yang mengandung klorofil untuk fotosintesis. Contohnya adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).
4. Subdivisi Pteropsida
Dikenal sebagai
pakis menurut pengertian kita sehari-hari. Banyak ditemukan di daerah hutan
tropis dan subtropis. Memiliki daun yang lebih besar dibandingkan dengan
subdivisi lainnya dan dibedakan menjadi dua macam yaitu megafil dengan sistem
percabangan pembuluh dan mikrofil yaitu daun yang tumbuh dari batang yang
mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Daunnya yang masih muda
menggulung pada ujungnya dan sporangium terdapat pada sporofil. Contohnya
adalah Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea crenata (semanggi), dan Asplenium
nidus (paku sarang kuda).
Manfaat
Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku memiliki beberapa nilai ekonomis bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
1. Tanaman hias, contohnya suplir dan paku ekor kuda
2. Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.
3. Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat
4. Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.
Tumbuhan paku memiliki beberapa nilai ekonomis bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
1. Tanaman hias, contohnya suplir dan paku ekor kuda
2. Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.
3. Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat
4. Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.
B.TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui struktur tumbuhan paku
2. Mengetahui alat perkembangbiakan paku
C.ALAT DAN BAHAN
7)
Lup
8)
Pingset
9)
Kertas
tisu
10) Silet
11) Jarum pentul
12) Berbagai jenis tumbuhan lumut dan
paku.
D.PROSEDUR KERJA
1)
Memindahkan
lumut dan paku kedalam kertas tisu basah .Perhatikan bagian bagiannya dengan
menggunakan lup.
2)
Mencari
bagian yang menyerupai akar,batang dan daun pada lumut dan paku yang diamati.
3)
Untuk
mengamati spora,mengambil sedikit sporangium pada pada sporangium lumut atau
sorus pada sporofil paku dengan menggunakan silet atau jarum pentul.
4)
Mengamati
alat reproduksi yang ada pada lumut dan paku.
5)
Melakukan
hal yang sama pada tumbuhan lumut dan paku yang lain
BAB 2
PEMBAHASAN
A.HASIL
PENGAMATAN
B.ANALISIS
HASIL PENGAMATAN
GAMBAR 1 : Keterangan
1 : akar
2 : batang
3 : daun
4.spora
Ciri-ciri : Dikenal sebagai pakis menurut
pengertian kita sehari-hari. Banyak ditemukan di daerah hutan tropis dan
subtropis. Memiliki daun yang lebih besar dibandingkan dengan subdivisi lainnya
dan dibedakan menjadi dua macam yaitu megafil dengan sistem percabangan pembuluh
dan mikrofil yaitu daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal
jaringan pengangkut. Daunnya yang masih muda menggulung pada ujungnya dan
sporangium terdapat pada sporofil. Contohnya adalah Adiantum cuneatum (suplir),
Marsilea crenata (semanggi), dan Asplenium nidus (paku sarang kuda).
Paku diatas bernama pteris vittata
Merupakan tumbuhan paku sejati
GAMBAR 2
:Keterangan
1.akar
2.batang
3.daun
Ciri-ciri : Disebut juga sebagai paku kawat
atau paku rambut. Anggota kelompok ini memiliki daun kecil-kecil dan tidak
bertangkai. Tumbuhan paku ini termasuk paku yang hterspora. Hidup sebagai
epifit di daerah tropis. Contohnya adalah Lycopodium cernuum (paku kawat) dan
Selaginella (paku rane).
Paku di atas merupakan paku selaginella
sp.
Merupakan paku kawat
GAMBAR 3 :
Keterangan
1.Akar
2.Batang
3.Daun
Ciri-ciri : Dikenal sebagai pakis menurut
pengertian kita sehari-hari. Banyak ditemukan di daerah hutan tropis dan
subtropis. Memiliki daun yang lebih besar dibandingkan dengan subdivisi lainnya
dan dibedakan menjadi dua macam yaitu megafil dengan sistem percabangan
pembuluh dan mikrofil yaitu daun yang tumbuh dari batang yang mengandung
untaian tunggal jaringan pengangkut. Daunnya yang masih muda menggulung pada
ujungnya dan sporangium terdapat pada sporofil. Contohnya adalah Adiantum
cuneatum (suplir), Marsilea crenata (semanggi), dan Asplenium nidus (paku
sarang kuda).
Yang bernama Marsilea
crenata
Merupakan paku
sejati
GAMBAR 4 :
Keterangan
1.Akar
2.Batang
3.Daun
Ciri-ciri : Dikenal sebagai pakis menurut
pengertian kita sehari-hari. Banyak ditemukan di daerah hutan tropis dan
subtropis. Memiliki daun yang lebih besar dibandingkan dengan subdivisi lainnya
dan dibedakan menjadi dua macam yaitu megafil dengan sistem percabangan pembuluh
dan mikrofil yaitu daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal
jaringan pengangkut. Daunnya yang masih muda menggulung pada ujungnya dan
sporangium terdapat pada sporofil. Contohnya adalah Adiantum cuneatum (suplir),
Marsilea crenata (semanggi), dan Asplenium nidus (paku sarang burung).
Yang. Bernama Asplenium
nidus
Merupakan paku
sejati.
.
Berdasarkan pengamatan,bagaimana cirri cirri tumbuhan paku?
Jawab :
1. lapisan pelindung sel yang terdapat di
sekeliling organ reproduksi,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,
2.Mengapa
tumbuhan paku dikatakan sebagai cormophyta spora?
Jawab : Tumbuhan paku dikatakan sebagai
cormophyta spora karena bentuk tubuhnya yang telah memiliki akar,batang dan
daun sejati.dalam hal ini, antara akar,batang ,dan daun sudah dapat dibedakan
dan juga karena perkembangbiakan paku lebih dominan ke fase sporofit .
3. Di habitat manakah tumbuhan paku,dapat tumbuh ? jelaskan dan sebutkan contoh contohnya.
Jawab : tumbuhan paku hidup dihabitat yang
lembab ,baik tanah,batu,tepi sungai, atau dipohon. Contoh paku yang hidup
ditanah basah adalah semanggi. Contoh paku yang hidup di air adalah azolla
pinnata. Contoh paku yang hidup menempel dipohon adalah paku sarang burung.
4.
tumbuhan paku mengalami metagenesis antara generasi sorofit dengan
gametofit.generasi apakah yang tampak pada tumbuhan paku yang anda amati
,jelaskan alasannya.
Jawab : tumbuhan paku yang saya amati adalah
umbuhan paku dengan generasi sporofit karena pada tumbuhan paku tersebut
terdapat spora .
5.
apakah manfaat tumbuhan paku bagi manusia ?.adakah peranannya yang merugikan ?
jelaskan.
Jawab :
1.Tanaman
hias, contohnya suplir dan paku ekor kuda
2. Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.
3. Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat
4. Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.
2. Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.
3. Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat
4. Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.
Tidak
ada karena meskipun sebagian besar anggota tumbuhan paku hidup menumpang,tetapi
mereka tidak merugikan inangnya atau tidak bersifat parasit.
BAB
3
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Secara
umum, ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai:
1. lapisan pelindung sel yang
terdapat di sekeliling organ reproduksi,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,
Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2. daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,
Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2. daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.
B.SARAN
Dalam melakukan praktikum ini harus dengan
teliti agar hasilnya lebih tepat dan akurat.
BAB
3
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Tumbuhan lumut dapat dijumpai
diberbagai tempat mulai dari daerah kutub melintasi daerah tropis hingga ke
daerah kutub selatan.Meskipun lumut menyukai tempat yang lembap ,tunbuhan
tersebut dapat juga hidup di daerah gurun,lumpur,dan sungai.Lumut seringkali
ditemukan membentuk lantai dasar hutan atau menempel pada pohon.Bahkan lumut
dapat juga ditemukan menempel pada tembok,sumur,dan permukaan batu bata
disekitar lingkungan kita.
Ciri-ciri umum lumut :
1.
Memiliki
kloroplas,sehingga dapat berfotosintesis.
2.
Merupakan
tumbuhan peralihan dari kormus ke talus.
3.
Hidup
dirawa-rawa dan tempat yang lembap.
4.
Dinding
sel tersusun atas selulosa.
5.
Sporofit
terdiri atas kapsul dan seta,
6.
Berkembang
biak secara gametofit dan sporofit.
B.SARAN
Dalam melakukan praktikum ini harus dengan
teliti agar hasilnya lebih tepat dan akurat.
1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar