Jumat, 30 Januari 2015

laporan biologi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku



LEMBAR PENGESAHAN
 

              Telah dilaksanakan praktikum biologi dengan judul percobaan : Bryophyta dan phterydhophyta
  Pada :
                Hari / tanggal   : jumat /16 dan 23 Januari 2014
                Tempat                 :Lab. Biologi SMA N 2 BULUKUMBA
                waktu                 : 08.00 – 10.00 WITA

               


 Setelah diperiksa dan diteliti laporan lengkap dinyatakan diterima dengan nilai :
                                                                   


Tanete,14 Februari 2014
                                Mengetahui
                          Guru Mata Pelajaran                                                                   Praktikan

                           Margawati S,Pd                                                               Rahmah Widhayanti
                NIP:19730422 200003 2 004                                                                        NIS : 135774






BAB 1
PENDAHULUAN
A.LANDASAN TEORI
     1.LUMUT
                Tumbuhan lumut dapat dijumpai diberbagai tempat mulai dari daerah kutub melintasi daerah tropis hingga ke daerah kutub selatan.Meskipun lumut menyukai tempat yang lembap ,tunbuhan tersebut dapat juga hidup di daerah gurun,lumpur,dan sungai.Lumut seringkali ditemukan membentuk lantai dasar hutan atau menempel pada pohon.Bahkan lumut dapat juga ditemukan menempel pada tembok,sumur,dan permukaan batu bata disekitar lingkungan kita.
Ciri-ciri umum lumut :
1.      Memiliki kloroplas,sehingga dapat berfotosintesis.
2.      Merupakan tumbuhan peralihan dari kormus ke talus.
3.      Hidup dirawa-rawa dan tempat yang lembap.
4.      Dinding sel tersusun atas selulosa.
5.      Sporofit terdiri atas kapsul dan seta,
6.      Berkembang biak secara gametofit dan sporofit.
Klasifikasi tumbuhan lumut.
1.      Bryopsida (lumut daun)
                Ciri-ciri lumut daun
·         Protonema berbentuk daun kecil dan tiap protonema hanya akan membentuk suatu gametafora.
·         Fase dominannya berupa gametofit.
·         Akarnya belum berupa akar sejati namun masih berbentuk rhizoid.
·         Daun berukuran kecil dan berkedudukan tersebar disekeliling batang.
·         Contoh : fufaria sp. , sphagnum sp.
2.      Hepaticopsida (Lumut daun )
                 Ciri-ciri lumut hati
·         Pada umunya tidak berdaun.
·         Gametofit berwarna hijau ,pipih,dorsiventral.
·         Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema.
·         Contoh : Marchanti polimorpha ,dan lunularia.
3.      Anthocerotopsida (lumut tanduk)
                   Ciri-ciri lumut tanduk
·         Gametofit berbentuk lembaran
·         Sporofit berbentuk pipa memanjang keatas seperti tanduk.
·         Didalam tanduk dihasilkan spora
·         Habitatnya didaerah yang mempunyai kelembaban tinggi.
·         Contoh : Anthoceros leavis,Anthoceros natans,dan Folroceros.
Alat perkembangbiakan lumut :
·         Alat kelamin jantan disebut anteridium yang menghasilkan spermatozoid.
·         Alat kelamin betina disebut arkegonium yang menghasikan ovum.
Cara perkembangbiakan lumut :
         Reproduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan antara sel gamet jantan dan sel gamet betina .spermatozoid dihasilkan oleh alat kelamin jantan sedangkan ovum dihasilkan oleh alat kelamin betina.
       Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara :
a.       Membentuk stolon
b.      Membentuk kuncup
c.       Protonema primer berkembang menjadi individu baru.
Peranan lumut
1)      Dalam ekosistem yang masih alami,lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batu sehingga dapat ditempati oleh tubuhan lain.
2)      Lumut dapat menyerap air yang berleBih sehingga dapat mencegah terjadinya anjir.
3)      Lumut marchantia palimorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
4)      Lumut sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas.
B.TUJUAN PERCOBAAN
     1. Mengetahui struktur tumbuhan lumut
     2. Mengetahui alat perkembangbiakan lumut
C.ALAT DAN BAHAN
1)      Lup
2)      Pingset
3)      Kertas tisu
4)      Silet
5)      Jarum pentul
6)      Berbagai jenis tumbuhan lumut dan paku.
D.PROSEDUR KERJA
1)      Memindahkan lumut dan paku kedalam kertas tisu basah .Perhatikan bagian bagiannya dengan menggunakan lup.
2)      Mencari bagian yang menyerupai akar,batang dan daun pada lumut dan paku yang diamati.
3)      Untuk mengamati spora,mengambil sedikit sporangium pada pada sporangium lumut atau sorus pada sporofil paku dengan menggunakan silet atau jarum pentul.
4)      Mengamati alat reproduksi yang ada pada lumut dan paku.
5)      Melakukan hal yang sama pada tumbuhan lumut dan paku yang lain
BAB 2
PEMBAHASAN
A.HASIL PENGAMATAN                                                                                                                                                                          
               
 











B.ANALISIS HASIL PENGAMATAN
     GAMBAR 1 : Keterangan
                               1 : akar
                               2 : batang
                               3 : daun
                               4 : arkegonium
                               5 : anteridium
     Ciri-ciri : 1.spora berbentuk runcing dan kecil. 
                     2. anteridium dan arkegonium berbentuk runcing
                     3.kapsul tertutup kaliptra yang berambut
                         berbentuk silindris terdapat di ujung tangkai
                          yang muncul pada ujung batang

         lumut diatas bernama : pogonatum cirratum
         merupakan lumut daun

GAMBAR 2 :Keterangan
                       1.akar
                       2.batang
                       3.daun
                       4.anteridium
                       5.arkegonium
   Ciri-ciri : 1.Terdiri dari batang tumbuh merayap seperti
                      stolon dengan banyak rhizoid-rhizoid tetapi
                      tanpa daun daun dan cabang cabang batang
                      dengan daun tersusun spiral menutuoi cabang.
                   2.Kapsul berbentuk bulat,memiliki kaliptra
                      berbentuk seperti kerucut dan tangkai yang
                      muncul dari ketiak daun pada cabang batang.
      Lumut diatas bernama hypopterigium
      Merupakan lumut daun

GAMBAR 3 : Keterangan
                      1.Akar
                     2.Batang
                     3.Daun
   Ciri-ciri : 1. 1.spora berbentuk runcing dan kecil. 
                     2. anteridium dan arkegonium berbentuk runcing
                     3.kapsul tertutup kaliptra yang berambut
                         berbentuk silindris terdapat di ujung tangkai
                          yang muncul pada ujung batang
lumut diatas bernama pogonatum sp.
Yang merupakan lumut daun.





GAMBAR 4 : Keterangan
                      1.akar
                      2.batang
                      3.daun
                      4.anteridium
                      5.arkegonium
     Ciri cirri : 1.berlobus seperti hati manusia
                      2.merupakan lumut berumah dua.
                      3.reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi.
    Lumut diatas bernama marchantia porella
 Yang merupakan lumut hati

GAMBAR 5 : Keterangan
                     1.daun
                     2.anteridium
                     3.arkegonium
   Ciri-ciri : 1.mempunyai kapsul yang tumbuh memanjang.
                       2.mempunyai kloroplas tunggal yang besar.
Lumut diatas bernama anthoceros leavis
Yang merupakan lumut tanduk.

GAMBAR 6 : Keterangan :
                      1.akar
                      2.batang
                      3.daun
                      4.anteridium
                      5.arkegonium
   Ciri cirri : 1.filoid berupa lembaran menyerupai daun.
                    2.thallus berupa pita.
                    3.mempunyai kutikula pada permukaannya.
                    4.kaliptra berbentuk bulat
Lumut diatas bernama marchantia polymorpha
Yang merupakan lumut hati.



1.      Berdasarkan pengamatan anda bagaimanakah cirri cirri tumbuhan lumut?
     Jawab:
1.Memiliki kloroplas,sehingga dapat berfotosintesis.
2.Merupakan tumbuhan peralihan dari kormus ke talus.
3.Hidup dirawa-rawa dan tempat yang lembap.
4.Dinding sel tersusun atas selulosa.
5.Sporofit terdiri atas kapsul dan seta,
6.Berkembang biak secara gametofit dan sporofit.
2.      Mengapa tumbuhan lumut dikatakan sebagai bentuk peralihan antara thallophyta dengan cormophyta?
    Jawab : karena pada tumbuhan lumut sebagian besar anggota atau spesiesnya belum jelas antara akar,batang dan daun.
3.      Lumut belum memiliki pembuluh angkut (xylem dan floem).Bagaimanakah cara pengangkutan air dan garam mineral serta hasil fotosintesis pada tumbuhan lumut?
   Jawab : tumbuhan lumut mengangkut air dan garam mineral serta hasil fotosintesis, dilakukan dengan cara difusi dan dibantu oleh aliran sitoplasma.
     4.Apakah perbedaan cirri cirri lumut hati dan lumut daun ?
     Jawab : Ciri-ciri lumut daun
·         Protonema berbentuk daun kecil dan tiap protonema hanya akan membentuk suatu gametafora.
·         Fase dominannya berupa gametofit.
·         Akarnya belum berupa akar sejati namun masih berbentuk rhizoid.
·         Daun berukuran kecil dan berkedudukan tersebar disekeliling batang.
·         Contoh : fufaria sp. , sphagnum sp.
                       sedangkan
                 Ciri-ciri lumut hati
·         Pada umunya tidak berdaun.
·         Gametofit berwarna hijau ,pipih,dorsiventral.
·         Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema.
·         Contoh : Marchanti polimorpha ,dan lunularia.



5. Apakah manfaat lumut bagi manusia?,adakah peranan yang merugikan? Jelaskan .
  Jawab :
1)      Dalam ekosistem yang masih alami,lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batu sehingga dapat ditempati oleh tubuhan lain.
2)      Lumut dapat menyerap air yang berleBih sehingga dapat mencegah terjadinya anjir.
3)      Lumut marchantia palimorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
4)      Lumut sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas.
                        Ada karena lumut bisa melapukkan batu dan tembok sehingga bangunan mudah rubuh      dan hancur.



BAB 3
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Tumbuhan lumut dapat dijumpai diberbagai tempat mulai dari daerah kutub melintasi daerah tropis hingga ke daerah kutub selatan.Meskipun lumut menyukai tempat yang lembap ,tunbuhan tersebut dapat juga hidup di daerah gurun,lumpur,dan sungai.Lumut seringkali ditemukan membentuk lantai dasar hutan atau menempel pada pohon.Bahkan lumut dapat juga ditemukan menempel pada tembok,sumur,dan permukaan batu bata disekitar lingkungan kita.
Ciri-ciri umum lumut :
1.      Memiliki kloroplas,sehingga dapat berfotosintesis.
2.      Merupakan tumbuhan peralihan dari kormus ke talus.
3.      Hidup dirawa-rawa dan tempat yang lembap.
4.      Dinding sel tersusun atas selulosa.
5.      Sporofit terdiri atas kapsul dan seta,
6.      Berkembang biak secara gametofit dan sporofit.

Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai:
1. lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ reproduksi,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,

Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2. daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.




B.SARAN
   Dalam melakukan praktikum ini harus dengan teliti agar hasilnya lebih tepat dan akurat.



LAPORAN BIOLOGI

BRYOPHYTA DAN PHETERYDHOPHYTA










                                                           









                     

             DI SUSUN OLEH
        
    NAMA         : RAHMAH WIDHAYANTI
    KELAS        : X. MS 3









SMA NEGERI 2 BULUKUMBA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014



BAB 1
PENDAHULUAN
A.LANDASAN TEORI
      A.TUMBUHAN PAKU
                      Tumbuhan paku atau Pterydophyta tergolong tumbuhan Cormophyta kaena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan paku memiliki cara hidup yang bemacam-macam, ada yang saprofit, epifit, hidup di tanah, atau di air. Tumbuhan ini juga mengalami metagenesis seperti lumut tetapi bebeda pada fase yang dominant. Pada tumbuhan paku fase yang lebih dominan adalah pada fase sporofit dibandingkan dengan gametofit sehingga tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan fase sporofit.
Pada umumnya, tumbuhan paku banyak hidup pada tempat lembap sehingga disebut sebagai tanaman higrofit. Pada hutan-hutan tropik dan subtropik, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, tersebar mulai dari tepi pantai sampai ke lereng-lereng gunung, bahkan ada yang hidup di sekitar kawah gunung berapi.

Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai:
1. lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ reproduksi,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,

Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2. daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.

Reproduksi Tumbuhan Paku

Reproduksi tumbuhan paku berlangsung secara metagenesis. Reproduksi vegetatif dengan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh tumbuhan paku. Jadi, tumbuhan paku merupakan tumbuhan dalam fase sporofit (penghasil spora). Reproduksi generatif terjadi melalui peleburan antara spermatozoid dan ovum yang dihasilkan oleh protalium. Jadi, protalium yang berbentuk talus merupakan fase gametofit (penghasil gamet).
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakn atas 3 golongan, yaitu:
a. Paku homospora (isospora), yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu macam ukuran spora. Contoh: Lycopodium sternum (paku kawat).
b. Paku heterospora (anisospora), yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu mikrospora (berkelamin jantan yang berukuran kecil) dan makrospora (spora berkelamin betina yang berukuran besar). Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella (paku rane)
c. Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, tetapi berbeda jenis kelaminnya. Satu berjenis kelamin jantan dan yang lain berjenis kelamin betina. Contohnya adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).
Klasifikasi Tumbuhan Paku

Berdasarkan tingkat perkembangannya, tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu:
1. Subdivisi Psilopsida
Subdivisi Psilopsida merupakan jenis tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua genus yang hidup tersebar luas di daerah tropik dan subtropik. Termasuk tumbuhan paku homospora dan sudah hampir punah. Pada generasi sporofit, jenis tumbuhan paku ini mempunyai ranting yang bercabang-cabang dan tidak memiliki akar dan daun. Sebagai pengganti akar, jenis tumbuhan paku ini memiliki akar yang diselubungi rambut-rambut kecil yang disebut rizoid dan belum memiliki jaringan pengangkut. Contohnya adalah Psilotum nudum.

2. Subdivisi Lycopsida
Disebut juga sebagai paku kawat atau paku rambut. Anggota kelompok ini memiliki daun kecil-kecil dan tidak bertangkai. Tumbuhan paku ini termasuk paku yang hterspora. Hidup sebagai epifit di daerah tropis. Contohnya adalah Lycopodium cernuum (paku kawat) dan Selaginella (paku rane).

3. Subdivisi Sphenopsida
Dikenal sebagai paku ekor kuda dengan sporofit yang cukup mencolok. Gametofitnya berkembang dari spora berukuran sangat kecil, dapat berfotosintesis serta hidup secara bebas. Spora haploid dihasilkan di dalam sporangium secara meiosis. Sphenopsida termasuk paku peralihan. Umumnya memiliki batang bercabang dan beruas-ruas. Daunnya kecil seperti selaput halus, tunggal dan tersusun melingkar. Batangnya berwarna hijau yang mengandung klorofil untuk fotosintesis. Contohnya adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).

4. Subdivisi Pteropsida

Dikenal sebagai pakis menurut pengertian kita sehari-hari. Banyak ditemukan di daerah hutan tropis dan subtropis. Memiliki daun yang lebih besar dibandingkan dengan subdivisi lainnya dan dibedakan menjadi dua macam yaitu megafil dengan sistem percabangan pembuluh dan mikrofil yaitu daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Daunnya yang masih muda menggulung pada ujungnya dan sporangium terdapat pada sporofil. Contohnya adalah Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea crenata (semanggi), dan Asplenium nidus (paku sarang kuda).



Manfaat Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku memiliki beberapa nilai ekonomis bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
1. Tanaman hias, contohnya suplir dan paku ekor kuda
2. Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.
3. Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat
4. Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.


B.TUJUAN PERCOBAAN
     1. Mengetahui struktur tumbuhan paku
     2. Mengetahui alat perkembangbiakan paku
C.ALAT DAN BAHAN
7)      Lup
8)      Pingset
9)      Kertas tisu
10)  Silet
11)  Jarum pentul
12)  Berbagai jenis tumbuhan lumut dan paku.
D.PROSEDUR KERJA
1)      Memindahkan lumut dan paku kedalam kertas tisu basah .Perhatikan bagian bagiannya dengan menggunakan lup.
2)      Mencari bagian yang menyerupai akar,batang dan daun pada lumut dan paku yang diamati.
3)      Untuk mengamati spora,mengambil sedikit sporangium pada pada sporangium lumut atau sorus pada sporofil paku dengan menggunakan silet atau jarum pentul.
4)      Mengamati alat reproduksi yang ada pada lumut dan paku.
5)      Melakukan hal yang sama pada tumbuhan lumut dan paku yang lain








BAB 2
PEMBAHASAN
A.HASIL PENGAMATAN   
  
                                                                                                                                                                  

 









                                                                                           

 












B.ANALISIS HASIL PENGAMATAN
     GAMBAR 1 : Keterangan
                               1 : akar
                               2 : batang
                               3 : daun
                               4.spora

     Ciri-ciri : Dikenal sebagai pakis menurut pengertian kita sehari-hari. Banyak ditemukan di daerah hutan tropis dan subtropis. Memiliki daun yang lebih besar dibandingkan dengan subdivisi lainnya dan dibedakan menjadi dua macam yaitu megafil dengan sistem percabangan pembuluh dan mikrofil yaitu daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Daunnya yang masih muda menggulung pada ujungnya dan sporangium terdapat pada sporofil. Contohnya adalah Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea crenata (semanggi), dan Asplenium nidus (paku sarang kuda).

         Paku diatas bernama pteris vittata
   Merupakan tumbuhan paku sejati

GAMBAR 2 :Keterangan
                       1.akar
                       2.batang
                       3.daun
                       

   Ciri-ciri : Disebut juga sebagai paku kawat atau paku rambut. Anggota kelompok ini memiliki daun kecil-kecil dan tidak bertangkai. Tumbuhan paku ini termasuk paku yang hterspora. Hidup sebagai epifit di daerah tropis. Contohnya adalah Lycopodium cernuum (paku kawat) dan Selaginella (paku rane).


      Paku di atas merupakan paku selaginella sp.
   Merupakan paku kawat

GAMBAR 3 : Keterangan
                      1.Akar
                     2.Batang
                     3.Daun
   Ciri-ciri : Dikenal sebagai pakis menurut pengertian kita sehari-hari. Banyak ditemukan di daerah hutan tropis dan subtropis. Memiliki daun yang lebih besar dibandingkan dengan subdivisi lainnya dan dibedakan menjadi dua macam yaitu megafil dengan sistem percabangan pembuluh dan mikrofil yaitu daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Daunnya yang masih muda menggulung pada ujungnya dan sporangium terdapat pada sporofil. Contohnya adalah Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea crenata (semanggi), dan Asplenium nidus (paku sarang kuda).

Yang bernama Marsilea crenata
Merupakan paku sejati

GAMBAR 4 : Keterangan
                      1.Akar
                     2.Batang
                     3.Daun
   Ciri-ciri : Dikenal sebagai pakis menurut pengertian kita sehari-hari. Banyak ditemukan di daerah hutan tropis dan subtropis. Memiliki daun yang lebih besar dibandingkan dengan subdivisi lainnya dan dibedakan menjadi dua macam yaitu megafil dengan sistem percabangan pembuluh dan mikrofil yaitu daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Daunnya yang masih muda menggulung pada ujungnya dan sporangium terdapat pada sporofil. Contohnya adalah Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea crenata (semanggi), dan Asplenium nidus (paku sarang burung).

Yang. Bernama Asplenium nidus
Merupakan paku sejati.

. Berdasarkan pengamatan,bagaimana cirri cirri tumbuhan paku?
    Jawab :
 1. lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ reproduksi,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,


2.Mengapa tumbuhan paku dikatakan sebagai cormophyta spora?
   Jawab : Tumbuhan paku dikatakan sebagai cormophyta spora karena bentuk tubuhnya yang telah memiliki akar,batang dan daun sejati.dalam hal ini, antara akar,batang ,dan daun sudah dapat dibedakan dan juga karena perkembangbiakan paku lebih dominan ke fase sporofit .


3. Di habitat manakah tumbuhan paku,dapat tumbuh ? jelaskan dan sebutkan contoh contohnya.
   Jawab : tumbuhan paku hidup dihabitat yang lembab ,baik tanah,batu,tepi sungai, atau dipohon. Contoh paku yang hidup ditanah basah adalah semanggi. Contoh paku yang hidup di air adalah azolla pinnata. Contoh paku yang hidup menempel dipohon adalah paku sarang burung.

4. tumbuhan paku mengalami metagenesis antara generasi sorofit dengan gametofit.generasi apakah yang tampak pada tumbuhan paku yang anda amati ,jelaskan alasannya.
  Jawab : tumbuhan paku yang saya amati adalah umbuhan paku dengan generasi sporofit karena pada tumbuhan paku tersebut terdapat spora .

5. apakah manfaat tumbuhan paku bagi manusia ?.adakah peranannya yang merugikan ? jelaskan.
   Jawab :
 1.Tanaman hias, contohnya suplir dan paku ekor kuda
2. Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.
3. Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat
4. Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.

Tidak ada karena meskipun sebagian besar anggota tumbuhan paku hidup menumpang,tetapi mereka tidak merugikan inangnya atau tidak bersifat parasit.























BAB 3
PENUTUP
A.KESIMPULAN

Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai:
1. lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ reproduksi,
2. embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung,

Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2. daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.




B.SARAN
   Dalam melakukan praktikum ini harus dengan teliti agar hasilnya lebih tepat dan akurat.









BAB 3
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Tumbuhan lumut dapat dijumpai diberbagai tempat mulai dari daerah kutub melintasi daerah tropis hingga ke daerah kutub selatan.Meskipun lumut menyukai tempat yang lembap ,tunbuhan tersebut dapat juga hidup di daerah gurun,lumpur,dan sungai.Lumut seringkali ditemukan membentuk lantai dasar hutan atau menempel pada pohon.Bahkan lumut dapat juga ditemukan menempel pada tembok,sumur,dan permukaan batu bata disekitar lingkungan kita.
Ciri-ciri umum lumut :
1.      Memiliki kloroplas,sehingga dapat berfotosintesis.
2.      Merupakan tumbuhan peralihan dari kormus ke talus.
3.      Hidup dirawa-rawa dan tempat yang lembap.
4.      Dinding sel tersusun atas selulosa.
5.      Sporofit terdiri atas kapsul dan seta,
6.      Berkembang biak secara gametofit dan sporofit.




B.SARAN
   Dalam melakukan praktikum ini harus dengan teliti agar hasilnya lebih tepat dan akurat.














 
















       
    




























1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar