OSTEOPOROSIS
1.PENGERTIAN OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah berkurangnya
kepadatan tulang dan dan jaringan tulang yang terjadi secara perlahan.
Osteoporosis adalah bentuk penyakit tulang yang paling umum.
Osteoporosis Osteoporosis terjadi karena tubuh tidak dapat membentuk tulang baru dalam jumlah yang cukup, atau karena tulang tua terlalu banyak diserap kembali oleh tubuh, atau kombinasi kedua factor tersebut.
Kalsium dan fosfat adalah dua mineral yang penting untuk pembentukan tulang normal. Pada usia muda, tubuh kita menggunakan kedua mineral ini untuk menghasilkan tulang. Jika kita tidak mendapatkan cukup kalsium, atau jika tubuh kita tidak menyerap kalsium yang cukup dari makanan, maka produksi tulang dan jaringan tulang menjadi tidak cukup memadai.
Saat usia kita bertambah tua, kalsium dan fosfat dapat diserap kembali ke dalam tubuh dari tulang, yang membuat jaringan tulang menjadi lemah. Hal ini dapat mengakibatkan tulang keropos dan rapuh, sehingga lebih rentan terhadap patah tulang, meskipun tanpa cedera.
Biasanya, kehilangan kepadatan tulang terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun. Seringkali, seseorang baru sadar terkena osteoporosis setelah mengalami patah tulang. Pada saat patah tulang terjadi, penyakit ini dalam stadium lanjut dan kerusakan tulang terlanjur parah.
Osteoporosis Osteoporosis terjadi karena tubuh tidak dapat membentuk tulang baru dalam jumlah yang cukup, atau karena tulang tua terlalu banyak diserap kembali oleh tubuh, atau kombinasi kedua factor tersebut.
Kalsium dan fosfat adalah dua mineral yang penting untuk pembentukan tulang normal. Pada usia muda, tubuh kita menggunakan kedua mineral ini untuk menghasilkan tulang. Jika kita tidak mendapatkan cukup kalsium, atau jika tubuh kita tidak menyerap kalsium yang cukup dari makanan, maka produksi tulang dan jaringan tulang menjadi tidak cukup memadai.
Saat usia kita bertambah tua, kalsium dan fosfat dapat diserap kembali ke dalam tubuh dari tulang, yang membuat jaringan tulang menjadi lemah. Hal ini dapat mengakibatkan tulang keropos dan rapuh, sehingga lebih rentan terhadap patah tulang, meskipun tanpa cedera.
Biasanya, kehilangan kepadatan tulang terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun. Seringkali, seseorang baru sadar terkena osteoporosis setelah mengalami patah tulang. Pada saat patah tulang terjadi, penyakit ini dalam stadium lanjut dan kerusakan tulang terlanjur parah.
2.PENYEBAB OSTEOPOROSIS
Penyebab
utama osteoporosis adalah berkurangnya factor estrogen pada wanita pada saat
menopause dan berkurangnya factor factor testosteron pada pria. Wanita di atas
usia 50 dan pria di atas usia 70 memiliki resiko lebih tinggi mengalami
osteoporosis.
Penyebab lainnya adalah:
Penyebab lainnya adalah:
- Kekuarngan Kalsium
- Terbatas di tempat tidur karena masalah fisik
- Penyakit kronis tertentu seperti rematik kronis, penyakit ginjal kronis, penyakit liver.
- Penggunaan obat tertentu seperti obat kortikosteroid atau obat antiseizure
- Hipertiroidisme atau hiperparatiroidisme
- Kekurangan vitamin D
Faktor Resiko Osteoporosis
- Sejarah osteoporosis dalam keluarga
- Amenorea (tidak mengalami menstruasi) dalam jangka waktu lama bagi wanita
- Berat badan kurang
- Terlalu banyak minum alcohol
- Merokok
- Kurang asupan kalsium dari makanan
3.MENYERANG APA DAN SIAPA?
Siapa yang berisiko menderita penyakit
osteoporosis? Menurut National Osteoporosis Foundation (NOF), osteoporosis
merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang utama selama lebih dari 44 juta
orang Amerika atau 55 persen dari mereka yang telah berumur 50 tahun atau
lebih. Sekitar 10 juta orang di Amerika Serikat sudah memiliki riwayat penyakit
osteoporosis dan factor 34 juta lebih memiliki massa tulang yang rendah,
menempatkan mereka pada risiko osteoporosis. Delapan puluh persen dari mereka
yang terkena dampak osteoporosis adalah perempuan.
Patofisiologi osteoporosis terjadi di mana massa tulang rendah dan kerusakan jaringan tulang
microarchitectural terjadi, menyebabkan kerapuhan tulang dan peningkatan risiko
patah tulang. Ini hasil dapat berasal dari factor keturunan dan lingkungan yang
mempengaruhi massa tulang dan kualitas tulang. Sedangkan untuk memahami factor
osteoporosis dimulai dengan mengetahui bagaimana pembentukan tulang dan
remodeling terjadi.
Risiko osteoporosis lebih tinggi
jika usia lanjut, riwayat keluarga osteoporosis, menopause, riwayat patah
tulang, orang tua memiliki riwayat penyakit patah tulang pinggul, amenore,
anorexia nervosa, gaya hidup tidak aktif, diet rendah kalsium atau vitamin D,
rendah faktor (hipogonadisme), merokok, terlalu banyak minum faktor
mengkonsumsi obat tertentu (termasuk beberapa obat anti-kejang, faktor tiroid
dalam dosis besar, atau steroid), dan sebagainya. Kondisi hormonal tertentu
juga dapat mempengaruhi penyakit osteoporosis.
4.DAMPAK OSTEOPOROSIS
1.Patah Tulang (Bone Fractures)
Seiring hilangnya kepadatan, tulang menjadi lebih mudah rapuh. Akibatnya, kejadian seperti jatuh atau terpeleset bisa menyebabkan patah tulang, terutama tulang pinggul.2. Fraktur Kompresi (Compression Fractures)
Seperti daerah lain dari tubuh, tulang belakang juga akan menjadi rentan terhadap efek osteoporosis.Banyak penderita osteoporosis yang mengalami fraktur kompresi, kondisi dimana tulang belakang menjadi tumpang tindih antara satu dengan yang lainnya.Biasanya terjadi saat melakukan kegiatan sehari hari seperti membungkuk dan mengangkat benda berat.
3.Perubahan Penampilan
Akibat terjadinya fraktur kompresi yang disebabkan oleh osteoporosis ,seseorang bisa kehilangan tinggi badan sekitar 15%-20% dari tinggi semula.Hal ini disebabkan kondisi tulang yang saling menumpuk atau tumpang tindih.
Pada beberapa kasus,fraktur juga bisa menyebabkan kifosis ,kondisi dimana tulang belakang melengkung yang terkadang disebut dengan bungkuk.
4.Nyeri
Ketika kondisi osteoporosis semakin memburuk,orang yang menderita osteoporosis sering mengalami nyeri tulang yang terlokalisasi di area tertentu ,misalnya punggung,pinggul,leher,bahu,dan kaki.
5.Kehilangan keseimbangan
Nyeri yang timbul akibat nyeri tulang osteoporosis sering menyebabkan tubuh lebih kaku untuk bergerak ,sehingga berdampak negative terhadap keseimbangan.
Komdisi ini sering menyebabkan jatuh ,yang bisa menyebabkan patah tulang ,sehingga menyebabkan siklus nyeri yang lebih parah karna patah tulang.
5.MENCEGAH OSTEOPOROSIS
Ada
tiga actor penting untuk menjaga kesehatan tulang, antara lain:
- Cukupi asupan kalsium yang dapat ditemukan pada susu, kacang almond, brokoli, bayam, kubis, ikan salmon kalengan dengan tulangnya, ikan sarden dan kacang-kacangan dan produknya seperti tahu.
- Cukupi asupan vitamin D yang dapat ditemukan pada minyak ikan tuna dan sarden serta kuning telur. Akan tetapi, sebaiknya menggunakan suplemen vitamin D untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.
- Berolahraga secara teratur
- Konsumsi makanan sehat seimbang
- Hindari minum alcohol berlebihan
- Berolahraga secara teratur
- Jangan merokok
Contoh makanan yang baik untuk tulang adalah Susu, sayuran berdaun hijau, ikan lele, ikan salmond, kacang almond, brokoli dan aneka olahan susu seperti yoghurt dan keju. Semoga bermanfaat dan jaga selalu kesehatan tulang.
6. MENGATASI OSTEOPOROSIS
- Asupan Tinggi kalsium. Mengkonsumsi asupan kalsium dari makanan penting dilakukan oleh seseorang yang mengalami osteoporosis. Contoh asupan makanan tinggi kalsium misalnya susu dan keju. Mengkonsumsi makanan tinggi kalsium membantu seorang penderita osteoporosis memenuhi kebutuhan kalsium dalam tubuhnya.
- Olah raga secara teratur. Olah raga teratur juga termasuk dalam salah satu cara mengobati osteoporosis, namun tidak sembarang jenis olah raga dapat dilakukan. Olahraga yang dapat dilakuakn adalah senam osteoporosis. Senam jenis ini diperuntukkan penderita osteoporosis selama proses pengobatan.
- Konsumsi vitamin C, B, D3. Mengkonsumsi vitamin C,B,D3 merupakan salah satu dari 5 Cara Pengobatan Osteoporosis. Hal ini dikarenakan vitamin C,B,D3 dapat membantu tubuh mengoptimalkan penyerapan kalsium. Namun perlu diingat bahwa konsumsinya disesuaikan dengan aturan.
- Berhenti merokok dan minum alkohol. Berhenti merokok dan minum alkohol adalah bagian dari proses pengobatan pada penderita osteoporosis. Merokok dan minum alkohol sangat mempengaruhi tubuh untuk menghambat proses penyerapan kalsium, sehingga proses penyembuhan lama terjadi.
- Konsumsi obat-obatan. Mengkonsumsi obat-obatan biphosponat, hormon (estrogen), kalsitonin, parathyroid mungkin merupakan alternatf terakhir yang dapat dilakukan mengingat efek samping yang didapat dari obat. Namun, kadangkala konsumsi obat-obatan ini perlu dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan.
TUGAS BIOLOGI
OSTEOPOROSIS
DISUSUN
OLEH :
RAHMAH WIDHAYANTI
XI MS 3
13.5774
SMA NEGERI 2 BULUKUMBA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar